Cara budidaya jalak suren ( tips ternak mudah burung jalak )



Jalak Suren sebenarnya di Indonesia dibedakan berdasarkan asalnya. Burung yang memiliki nama ilmiah sturnus contra atau yang dikenal juga dengan nama Viet Myna ini memiliki beberapa jenis diantaranya adalah, burung Jalak Suren Jawa, burung Jalak Suren Sumatera dan burung Jalak Suren Malaysia (Borneo/Kalimantan).

Dari sekian burung Jalak yang sudah mulai punah, burung Jalak Suren adalah termasuk diantaranya. Itulah sebabnya mengapa setiap seseorang yang ingin memelihara burung ini diharuskan memiliki ijin terlebih dahulu. Sebagai burung langka, harganya pun tidak biasa. Harga burung ini yang berusia 4 minggu atau sudah mulai bisa nangkring tidak kurang dari Rp. 600.000 per pasang.

Sedangkan untuk burung yang lebih besar misalnya usia 2 hingga 3 bulan bisa dihargai hingga 700 ribu per pasang. Sedangkan burung dengan usia 7 sampai 8 bulan dihargai 1.2 juta per pasang. Mungkin anda bertanya-tanya juga, bagaimana dengan burung yang sudah berusia sekitar 1 tahun lebih atau yang sudah siap bereproduksi? Harga burung tersebut bisa mencapai Rp. 1.500.000 per pasang (lihat selengkapnya: harga jalak suren).

Ternak Jalak Suren
Setelah anda memperhatikan dan melihat harga burung ini, mungkin anda tertarik untuk memeliharanya. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan jika ingin berternak Jalak Suren diantaranya adalah:

A. Kandang/Sangkar
Bagian pertama yang harus kita pikirkan adalah kandang atau sangkar yang akan kita gunakan untuk menampung sepasang burung. Idealnya, ukuran kandang untuk berternak Jalak Suren adalah, Lebar 1 m x panjang 1 m x tinggi 2 m. Namun ada juga peternak yang menyarankan untuk membuat kandang lebih besar misalnya, Lebar 1 m x panjang 2 m x tinggi 2 m.

Di dalam kandang sebaiknya anda menempatkan beberapa tumbuhan hidup seperti pepohonan untuk memberikan kesan alami agar burung tidak mudah stres. Selain itu, anda juga harus menyediakan bak mandi, karena burung ini terkenal sangat menyukai air dan biasanya di alam liar mereka hidup atau membuat sarang tidak jauh dari sumber air.

Di dalam kandang atau tempat penangkaran, sebaiknya anda juga menyediakan sarang yang bisa dibuat dari papan atau triplek berukuran panjang 25 cm x lebar 25 cm x tinggi 25 cm (baca selengkapnya: kandang jalak suren).

B. Makanan
Pakan burung (makanan) juga harus diperhatikan. Burung ini apabila ditangkar atau berasal dari penjual burung biasanya suka makan voer. Voer adalah makanan utamanya selain makanan tambahan atau makanan ekstra (EF) berupa binatang binatang kecil, biji-bijian, buah-buahan dan termasuk juga kroto.

Pemberian makanan ekstra berupa jangkrik atau kroto dilakukan setiap hari. Misalnya 15 hingga 20 ekor untuk satu pasang. Sedangkan pemberian kroto bisa diberikan sekitar 2 atau 3 sdm (sendok makan) perhari (baca selengkapnya: makanan jalak suren).

Suply burung kicau dengan suplemen tambahan yang mengandung nutrisi tinggi, salah satu vitamin terbaik yang tepat diberikan adalah OrBird.

C. Memilih Calon Induk Jalak Suren
Jika anda pergi membeli burung Jalak, sebaiknya anda memperhatikan bibit yang baik, seperti:
1. Baik burung jantan maupun burung betina harus bebas dari cacat.
2. Burung jantan setidaknya harus berusia 1 tahun. Sedangkan burung betina, sebaiknya berusia 1,5 tahun keatas, atau sangat ideal apabila berusia 2 tahun.
3. Membeli satu pasang burung lebih baik dibandingkan dengan membeli burung jantan dan betina secara terpisah. Karena, dibutuhkan proses penjodohan yang terkadang tidak berhasil, sehingga alangkah bijaknya apabila anda langsung membeli satu pasang.
4. Jika anda membeli secara terpisah burung jantan dan betina, anda membutuhkan keahlian untuk membedakan jalak suren jantan dan betina baik itu dengan melihat ciri-ciri fisiknya, mendengar suaranya dan melihat tingkah lakunya.

D. Menjodohkan Burung Jalak Suren
Jika anda memberi burung secara terpisah, anda harus melalui proses penjodohan terlebih dahulu sebelum bisa berternak Jalak Suren.
1. Proses penjodohan burung tidak jauh berbeda dengan burung-burung lain mulai dari, menempatkan burung di sangkar yang berbeda kemudian mendekatkannya.
2. Proses perkenalan bisa berlangsung sangat lama antara 1 minggu atau lebih.
3. Jika burung tampak tertarik satu dengan yang lainnya, selanjutnya anda bisa memasukkan burung betina terlebih dahulu ke dalam kandang atau tempat penangkaran atau tempat berternak agar burung betina terbiasa dan beradaptasi terlebih dahulu.
4. Saat burung betina berada di dalam kandang, sangkar burung jantan harus tetap berada dekat dari tempat burung betina.
5. Setelah burung betina terlihat mulai beradaptasi dan terbiasa dengan lingkungan barunya, barulah anda masukkan burung jantan untuk disatukan agar mereka bisa kawin dan melakukan reproduksi.

E. Merawat Burung dan Telur
Jika burung berjodoh, biasanya mereka akan kawin dan bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan biasanya hanya 4 butir atau 6 butir saja.

Telur tersebut kemudian akan dialami selama kurang lebih 2 minggu atau 15 hari ini.
Selama bertelur, perhatikan tingkah laku burung. Karena terkadang sebagian burung bisa berubah menjadi stress dan merusak telurnya atau membuang telurnya. Apabila hal tersebut terjadi, atau anda melihat gelagat yang tidak baik, segeralah selamatkan telur tersebut dan erami dengan menggunakan metode inkubator.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama